Gabung Oriflame Yuukk!!

Sabtu, 19 Mei 2012

Kesenian Khas Jawa Tengah


Gamelan
Gamelan Jawa

       Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.
Wayang
Wayang Kulit
       Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang
atau Kediri. Sektar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.
Tarian Jawa
Javanese Dance Ramayana Shinta
       Tarian merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa kerajaan dulu tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek gerak, maka pengaruh tari India yang terdapat pada tari-tarian istana Jawa terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerak mata.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kangjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan
atau Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita.
keris jawa
Keris
       Keris dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura.
Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi, nikel, bahkan dicampur dengan unsure batu meteorid yang jatuh dari angkasa sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan
suatu upaya spiritual oleh sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.
Ketoprak
Ketoprak Drama
       Ketoprak termasuk salah satu kesenian rakyat di Jawa tengah, yang juga bisa ditemukan di Jawa sebelah Timur (Jawa Timur ). Ketoprak sudah bersatu jadi budaya masyarakat Jawa tengah dan bisa merendahkan kesenian lainnya, misalnya Srandul, Emprak dan lainnya. Ketoprak dari awalnya berwujud mainan para pria di desa yang sedang mengadakan hiburan sambil memukul lesung dengan irama pada waktu bulan purnama, disebut Gejog. Yang sedang diiringi lagu bersama-sama di kampung atau desa untuk hiburan. Dan selanjutnya ada tambahan gendang, terbang dan suling, maka dari itu disebut Ketoprak Lesung, kira-kira kejadian pada tahun 1887. Dan selanjutnya pada tahun 1909 pertama diadakan pertunjukkan Ketoprak dengan paripurna/lengkap.
P
ertunjukkan Ketoprak pertama yang resmi di tunjukkan masyarakat atau umum, yaitu Ketoprak Wreksotomo, dipimpin oleh Ki Wisangkoro, yang memimpin semua para pria. Cerita yang dipertunjukkan yaitu : Warso – Warsi, Kendono Gendini, Darmo – Darmi, dan lain-lain.

       Setelah itu pertunjukkan Ketoprak semakin lama menjadi bagus dan jadi kesukaan masyarakat, terutama di daerah Yogyakarta. Kejadian setelah Pagelaran Ketoprak jadi sempurna dan juga diirinhi gamelan. Adanya keinginan dengan pertunjukkan “teater” para pejabat.

Kamis, 17 Mei 2012

Pakaian Adat Tradisional Jawa Tengah


Pakaian Adat Tradisional Jawa Tengah
Pakaian Tradisional Jawa Tengah

Sama seperti daerah lain yang ada di Indonesia, Jawa tengah juga memiliki adat dan tradisi sebagai warisan budaya leluhur. Salah satunya adalah dalam hal pakaian adat. Pakaian adat tradisinoal Jawa tengah bisa dilihat pada gambar yang ada di bawah. Yang sudah sangat terkenal sebagai pakaian tradisional Jawa Tengah adalah pakaian kebaya, meskipun di daerah lain seperti yogyakarta dan provinsi lain juga ada kebaya, tapi tetap ada ciri ciri sendiri mengenai corak dan motifnya.
       Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia dimana budaya jawa telah banyak berkembang disini. Selain obyek wisata di jawa tengah yang sangat menarik wisatawan seperti candi borobudur, di provinsi ini juga ada mahakarya yang sangat mempesona adalah batik di jawa tengah. Pakaian adat jawa tengah juga banyak bermotifkan batik. Setiap daerah yang ada di jawa tengah memiliki corak batik tulis beragam dan tidak sama. Hal hal menarik lainnya yang ada di jawa tengah adalah Tempat Wisata Semarang serta Tempat Wisata Kuliner Murah Di Solo yang memiliki keunggulan dan mampu menarik wisatawan untuk berlibur.
Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian Adat Tradisional Jawa Tengah
Pakaian Adat Tradisional Jawa Tengah
Gambar Baju Busana Adat Jawa Tengah

  
            Pakaian adat jawa tengah yang tampak dalam gambar merupakan kekayaan budaya dari Pakaian Adat Indonesia yang  menjadi kekayaan Kebudayaan Jawa Tengah dan Budaya Indonesia.

Kebudayaan Jawa


kebudayaan jawa
Huruf Jawa

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering disebut kebudayaan. Keanekaragaman yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya.
      Tidak bisa dipungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa disebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah dengan segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah atau lokal.
      Kebudayaan merupakan sesuatu kekayaan yang sangat berilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga merupakan lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.
      Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

Senin, 07 Mei 2012

Peraturan BarisBerbaris


Paskibraka
Kartun Paskibraka

Pengertian dari PBB adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup disiplin pada suatu organisasi masyarakat yang diarahkan terhadap terbentuknya perwatakan tertentu.

Kegiatan Peraturan Baris Berbaris atau PBB biasa dilaksanakan pada kegiatan Pramuka. Pada kegiatan rutinitas, PBB menjadi kegiatan yang umum dilaksanakan pada tiap pertemuan. Peraturan pada Baris Berbaris yang digunakan setiap kegiatan Pramuka umumnya dilaksanakan menggunakan dua macam cara yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat.

Aba-aba yang biasa di pakai dalam kegiatan baris berbaris.

Pengertian

Aba-aba merupakan suatu perintah komando yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut dalam berbaris.

12 GERAKAN DASAR

  1. Sikap sempurna atau siap
  2. Hadap serong kanan
  3. Hadap serong kiri
  4. Hadap kanan
  5. Hadap kiri
  6. Balik kanan
  7. Lencang kanan
  8. Lencang depan
  9. Jalan di tempat
  10. Hormat
  11. Berhitung
  12. Istirahat di tempat
Macam-macam aba-aba pada PBB

Ada tiga macam aba-aba diantaranya :

1. Aba-aba petunjuk

Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

·        Kepada Pemimpin Upacara-Hormat               - GERAK

·        Untuk amanat-istirahat di tempat           - GERAK

2. Aba-aba peringatan

Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

·        Lencang kanan                                 - GERAK (bukan lancang kanan)

·        Istirahat di tempat                                 - GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:

·        GERAK

·        JALAN

·        MULAI

GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh:

 -jalan ditempat -GERAK

 -siap                            -GERAK

 -hadap kanan              -GERAK

 -lencang kanan            -GERAK

JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh:

 -haluan kanan/kiri                                          - JALAN

 -dua langkah ke depan                                                    - JALAN

 -satu langkah ke belakang             - JALAN

Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU

Contoh:

  -maju                                            - JALAN

  -haluan kanan/kiri                        - JALAN

  -hadap kanan/kiri maju                               - JALAN

  -melintang kanan/kiri maju              - JALAN

Tentang istilah: “MAJU”

1.      Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.

2.      Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:

·        Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.

·        Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.

·        Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

 Tentang aba-aba : “HENTI”

1.      Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.

Contoh:

·        Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:

   -hitung  -MULAI

   -tiga bersaf kumpul -MULAI 

CARA MEMBERIKAN ABA-ABA

a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.

Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :

·        Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.

·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.

c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.

Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.

d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.

e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.

f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.

g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.

h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK


Program latihan

Tahap latihan baris berbaris adalah sebagi berikut :

1. Gerakan ditempat.

Gerakan baris berbaris yang dilakukan ditempat misal : Sikap siap, istirahat, hormat, lencang kanan, jalan ditempat dan lain sebagainya. Gerakan ditempat adalah kunci sukses dalam latihan baris berabris. Dalam latihan awal ini ketegasan pelatih mutlak diperlukan, karena jika anak didik sudah terbiasa dengan aba-aba dan gerakan yang tegas serta kompak maka dalam latihan pindah tempat dan berjalan akan menjadi mudah, karena secara emosi mereka sudah mulai terarah pada gerakan-gerakan selanjutnya.

2. Gerakan pindah tempat

Gerakan baris berbaris dengan pindah tempat tanpa melakukan gerakan berjalan, misal : 2 langkah kedepan/kebelakang, geser ke kekiri/kanan dan lain sebagainya

3. Gerakan berjalan.

Dalam latihan berjalan maka tahap latihan sebaiknya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil antar 10 – 15 orang per kelompok karena akan lebih mudah untuk memperhatikan dan mengoreksi gerakan setiap anggota, setelah anggota pasukan dianggap mampu baru digabung menjadi kelompok yang besar.

1. Langkah Biasa

Yaitu membiasakan peserta untuk melakukan gerakan-gerakan langkah biasa, hal ini juga dimaksudkan agar dapat diberikan dasar-dasar penyeragaman langkah.

2. Langkah Tegap

Gerakan langkah tegap pada gerakan baris berbaris dengan sikap yang tegap baik ayunan tangan dan kaki, termasuk hentakan kaki sehingga dapat menimbulkan irama yang tegap, kompak dan mantap.

Dalam langkah tegap keserasian dan keseragaman ayunan tangan harus benar-benar diperhatikan karena ayunan tangan akan menunjukkan keindahan dalam dalam berbaris.

3. Latihan tempo saat melangkah.

Saat latihan baris berbaris yang harus diperhatikan adalah tempo langkah baris berbaris dan kekompakan untuk melaksanakan sesuai peraturan tempo yang berlaku.

Untuk latihan tempo berjalan maka para pelatih dapat menggunakan tape recorder dan memutar lagu-lagu mars sesuai dengan tempo yang berlaku. Saat ini tempo langkah baris berbaris yang berlaku adalah 120 langkah per menit dengan panjang langkah 65 cm.

Berbaris sambil diiringi lagu-lagu mars pramuk akan membuat semua anggota pasukan lebih mudah menyeragamkan langkah sesuai dengan tempo lagu yang diputar.

Dalam latihan tempo dapat dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok bergantian melakukan gerakan kombinasi jalan ditempat dan langkah biasa atau langkah tegap. Dengan latihan kombinasi ini akan mempermudah saat melakukan formasi pengibaran bendera, karena saat melakukan formasi biasanya gerakan jalan ditempat dan langkah tegap akan saling mengisi sehingga tempo langkah setiap anggotanya harus sama dan kompak

Nuris-Palapa
Paskibra Nuris - Palapa